Teori-teori yang mendasari rancangan antenna ini
Institute of Technology, ITB-nya Amrik) untuk
aplikasi pada radar militer di era perang dingin
dasawarsa 60-70an, yang kemudian diadaptasikan
untuk keperluan amatir oleh C C Whysall, W8TV
dengan artikelnya di majalah QST edisi July 1968.
Whysall meng-claim Double Bazooka rancangannya
sebagai antenna band tunggal (monobander)
yang sangat efisien, sangat “hening, nyaris tanpa
derau” (very quite) dan tidak memerlukan balun
pada pemasangannya.
Antenna ini dibuat dari kabel coax RG-58 biasa
(BUKAN dari jenis dengan foam dielectric) dengan
shield/outer braid yang di split di tengah (pada
feedpoint). Pada kedua ujung (sisi luar) coax
tersebut inner dan outer conductornya di short,
untuk kemudian disambungkan ke open wire yang
berfungsi untuk melengkapi atau menggenapkan
ukuran total struktur antenna menjadi 1/2λ.
Panjang masing-masing bagian dihitung dengan
rumus: L coax = 99/f untuk bagian atau seksi yang
dibikin dari coax (untuk selanjutnya dalam tulisan
ini disebut “seksi-coax”) dan Lopen wire = {(143-
99)/f} : 2 untuk seksi open wire-nya.
Dengan rumus di atas untuk Double Bazooka
dengan center frequency 3.700 Mhz bisa dihitung
panjang seksi-coax = 26,75 mtr, dengan panjang
open wire sekitar 5-6 mtr per sisi.
Pada pembuatan dan instalasinya yang perlu
diingat adalah:
1. Pada masing-masing sisi seksi-coax inner dan
outer conductors dari transmission line
disambungkan ke outer conductors-nya SAJA.
Karenanya dalam pembuatannya inner
conductor dari seksi-coax ini TIDAK USAH
dipotong atau di split jadi dua seperti pada
pembuatan Dipole biasa.
2. Kedua ujung open wire saling dishort.
Adjustment pada saat mencari titik resonan
dilakukan dengan mengeser-geser titik shorting
pada sisi LUAR open wire ini.
3. Open wire BISA diganti dengan TwinLead TV
atau kawat biasa. Untuk kokohnya konstruksi
paké kawat segedé tapi sepraktis mungkin dari
sisi pengerjaan dan handling nya, misalnya
dengan kawat dia. 2 mm (AWG # 12)
4. Untuk menghemat lahan, Double Bazooka bisa
dibentang sebagai inverted Vee atau inverted
U. Pada versi yang belakangan seksi-coax
dibentang sebagai sisi horizontal, sedangkan
seksi openwire-nya dibiarkan saja ‘ngegantung
sebagai sisi-sisi vertikalnya.
top TIDAK ikutan memancarkan (radiate) sinyal.
Bagian ini berfungsi sebagai 1/4λ shorted stub yang
pada kondisi resonan akan menghasilkan impedansi
resistive yang SANGAT TINGGI (very high resistive
Z) di feedpoint. Pada frekwensi OFF resonant,
reaktansi pada stub akan meng-cancel reaktansi
dari struktur Dipole dan sekali gus membuat
bandwidthnya jadi melebar.
Dengan SWR 1:1 di 3.700 MHz (kalau ini dianggap
sebagai center frequency), maka SWR cuma akan
bergerak naik sampai 1.7:1 pada ujung-ujung band
(3.500 dan 3.900 Mz)
BTW, perkembangan zaman melahirkan variantvariant
lain dari Double Bazooka ini, dan salah
satunya yang perangkum bilang “agak aneh”
(karena bentuknya yang ‘nggak simetris) adalah
rancangan yang dikembangkan oleh F Witt, AI1H
dan dipublikasikan di majalah QST edisi April
1989, seperti tergambar di bawah ini:
length of coax +/- 17 mtr), dan berbeda dengan
versi terdahulu, inner dan outer conductors pada
seksi-coax yang panjang TIDAK dishort dan
dibiarkan terbuka.
Disamping asymetris, yang juga membuat
konstruksi versi ini sedikit nylenèh adalah seksicoax
di sayap kiri (pada gambar) terdiri dari dua
potong coax yang penyambungannya dilakukan
secara transposed atau diplintir: outer potongan
pertama disambungkan ke inner potongan kedua
dan sebaliknya (!).
Seperti juga rancangan sebelumnya, pada
instalasinya rancangan ini bisa dibentang sebagai
inverted Vee atau inverted U, TANPA harus
mengkhawatirkan perubahan pada pola pancar,
take off angle dan properties pancaran lainnya,
karena bagian yang benar-benar radiate untuk
melempar sinyal (RF) ke angkasa adalah bagian
dengan current maxima yang berada pada bagian
tengah, dekat dengan feedpoint-nya, sehingga
pada versi Inverted Vee maupun U bagian ini akan
tetap berada pada posisi tertinggi.
WEATHER PROOFING: Akhirnya, yang perlu diperhatikan
pada perakitan dan instalasi ke dua versi
adalah kenyataan bahwa di feedpoint anda harus
“mengupas” salut plastik/vynil dari coax, pertama
karena outer braidnya memang harus dipotong dan
diberi jarak sekitar 3-7.5 cm satu sama lain, kedua
karena penyambungan ke inner dan outer
conductors transmission line juga harus dilakukan
di situ.
Akibatnya “daerah” feedpoint ini jadi terdadah
(exposed) ke udara, sehingga besar kemungkinan
air (hujan atau embun) akan meresap masuk ke
dalam seksi-coax maupun transmission line-nya.
Tempat-tempat lain yang rawan terdadah juga
adalah titik sambungan dengan open wire atau
single wire (pada kedua versi), serta titik sambung
antar-coax pada seksi-coax di sayap kiri (pada versi
AI1H). PASTIKAN bahwa titik-titik rawan resapan
air ini bisa tertutup RAPAT dengan mengseal-nya
paké lem berkwalitas yang dikenal tahan cuaca
(weather proof), tahan terpaan sinar ultra violet di
udara (UV-resistant) macam lem epoxy (mis.:
Araldit, epoxy-steel (yang biasa dipakai untuk
‘nambal sementara kebocoran pada radiator
mobil, mis.: Dexton), atau power glue ASLI (mis.:
Alteco).
Nah, versi manapun yang anda niatkan mau
dirakit, SELAMAT BEREKSPERIMEN