SELAMAT DATANG DI BLOG - ORARI LOKAL TEGAL - JANGAN LUPA BERIKAN KOMENTAR ANDA SEBELUM ANDA MENINGGALKAN BLOG INI

SUSUNAN DPP

Ketua : Supardi NP/YD2NOJ

Sekretaris : Abdulah Sungkar NP/YC2RSS

Wakil/anggota : Bozy CP NP/YC2FHY

Anggota : Endro Wasono B NP/YB2EM

Anggota : Hadi Sucipto NP/YC2BDO



SUSUNAN PENGURUS

Ketua : Richard Sugiarto NP YC2RVW

Wakil : H. Abdul Kadir Saleh NP YC2CYY


Sekret 1 : Herry Susanto NP YD2CYQ

Sekret 2 : Eko Bagus S NP YD2DOJ

Bendahara 1 : H.Dulhadi,SE NP YC2DWS

Bendahara 2 : Syafe'i Tr NP YC2PII

Ketua Bidang -

Ops & Tekhnik : M.Jalaludin NP YF2AWW

Ketua Bidang-

Organisasi : Drs.Bambang Pri NP YC2RVX

KODE ETIK AMATIR RADIO

AMATIR RADIO BERJIWA PERWIRA
---------------------------------------------------------------
Secara sadar ia tidak menggunakan udara untuk kesenangan pribadi,sedemikian rupa sehingga mengurangi kesenangan orang lain.

AMATIR RADIO ADALAH SETIA
---------------------------------------------------------------
Ia mendapat izin dari Pemerintah karena organisasinya dan ia akan setia dan patuh kepada negara dan organisasinya.

AMATIR RADIO ADALAH PROGRESIF
---------------------------------------------------------------
Amatir radio selalu menyesuaikan stasiun radionya setingkat dengan ilmu pengetahuan.Ia membuatnya dengan baik dan efisien,ia mempergunakan dan melayaninya dengan cara bersih dan teratur.

AMATIR RADIO ADALAH SEORANG RAMAH TAMAH
---------------------------------------------------------------
Jika di minta,ia akan mengirim beritanya dengan perlahan dan sabar,kepada yang belum berpengalaman ia memberi nasehat,pertimbangan dan bantuan secara ramah tamah,inilah ciri-ciri khas amatir radio.

AMATIR RADIO BERJIWA SEIMBANG
---------------------------------------------------------------
Radio merupakan hobbynya,ia tidak akan memperkenankan hobbynya mempengaruhi kewajibannya terhadap rumah tangga,pekerja'an,sekolah atau masyarakat sekitarnya.

AMATIR RADIO ADALAH SEORANG PATRIOT
---------------------------------------------------------------
Ia selalu siap sedia dengan pengetahuan dan stasiun radionya untuk mengabdi negara dan masyarakat.

ANTENA DOUBLE BAZOOKA




Teori-teori yang mendasari rancangan antenna ini
pada awalnya dikembangkan di MIT (Michigan
Institute of Technology, ITB-nya Amrik) untuk
aplikasi pada radar militer di era perang dingin
dasawarsa 60-70an, yang kemudian diadaptasikan
untuk keperluan amatir oleh C C Whysall, W8TV
dengan artikelnya di majalah QST edisi July 1968.
Whysall meng-claim Double Bazooka rancangannya
sebagai antenna band tunggal (monobander)
yang sangat efisien, sangat “hening, nyaris tanpa
derau” (very quite) dan tidak memerlukan balun
pada pemasangannya.
Antenna ini dibuat dari kabel coax RG-58 biasa
(BUKAN dari jenis dengan foam dielectric) dengan
shield/outer braid yang di split di tengah (pada
feedpoint). Pada kedua ujung (sisi luar) coax
tersebut inner dan outer conductornya di short,
untuk kemudian disambungkan ke open wire yang
berfungsi untuk melengkapi atau menggenapkan
ukuran total struktur antenna menjadi 1/2λ.
Panjang masing-masing bagian dihitung dengan
rumus: L coax = 99/f untuk bagian atau seksi yang
dibikin dari coax (untuk selanjutnya dalam tulisan
ini disebut “seksi-coax”) dan Lopen wire = {(143-
99)/f} : 2 untuk seksi open wire-nya.
Dengan rumus di atas untuk Double Bazooka
dengan center frequency 3.700 Mhz bisa dihitung
panjang seksi-coax = 26,75 mtr, dengan panjang
open wire sekitar 5-6 mtr per sisi.
Pada pembuatan dan instalasinya yang perlu
diingat adalah:
1. Pada masing-masing sisi seksi-coax inner dan
outer conductors dari transmission line
disambungkan ke outer conductors-nya SAJA.
Karenanya dalam pembuatannya inner
conductor dari seksi-coax ini TIDAK USAH
dipotong atau di split jadi dua seperti pada
pembuatan Dipole biasa.
2. Kedua ujung open wire saling dishort.
Adjustment pada saat mencari titik resonan
dilakukan dengan mengeser-geser titik shorting
pada sisi LUAR open wire ini.
3. Open wire BISA diganti dengan TwinLead TV
atau kawat biasa. Untuk kokohnya konstruksi
paké kawat segedé tapi sepraktis mungkin dari
sisi pengerjaan dan handling nya, misalnya
dengan kawat dia. 2 mm (AWG # 12)
4. Untuk menghemat lahan, Double Bazooka bisa
dibentang sebagai inverted Vee atau inverted
U. Pada versi yang belakangan seksi-coax
dibentang sebagai sisi horizontal, sedangkan
seksi openwire-nya dibiarkan saja ‘ngegantung
sebagai sisi-sisi vertikalnya.

Pada pengoperasiannya, inner conductor pada flat
top TIDAK ikutan memancarkan (radiate) sinyal.
Bagian ini berfungsi sebagai 1/4λ shorted stub yang
pada kondisi resonan akan menghasilkan impedansi
resistive yang SANGAT TINGGI (very high resistive
Z) di feedpoint. Pada frekwensi OFF resonant,
reaktansi pada stub akan meng-cancel reaktansi
dari struktur Dipole dan sekali gus membuat
bandwidthnya jadi melebar.
Dengan SWR 1:1 di 3.700 MHz (kalau ini dianggap
sebagai center frequency), maka SWR cuma akan
bergerak naik sampai 1.7:1 pada ujung-ujung band
(3.500 dan 3.900 Mz)
BTW, perkembangan zaman melahirkan variantvariant
lain dari Double Bazooka ini, dan salah
satunya yang perangkum bilang “agak aneh”
(karena bentuknya yang ‘nggak simetris) adalah
rancangan yang dikembangkan oleh F Witt, AI1H
dan dipublikasikan di majalah QST edisi April
1989, seperti tergambar di bawah ini:
Rancangan OM Witt ini lebih “hemat coax” (total
length of coax +/- 17 mtr), dan berbeda dengan
versi terdahulu, inner dan outer conductors pada
seksi-coax yang panjang TIDAK dishort dan
dibiarkan terbuka.
Disamping asymetris, yang juga membuat
konstruksi versi ini sedikit nylenèh adalah seksicoax
di sayap kiri (pada gambar) terdiri dari dua
potong coax yang penyambungannya dilakukan
secara transposed atau diplintir: outer potongan
pertama disambungkan ke inner potongan kedua
dan sebaliknya (!).
Seperti juga rancangan sebelumnya, pada
instalasinya rancangan ini bisa dibentang sebagai
inverted Vee atau inverted U, TANPA harus
mengkhawatirkan perubahan pada pola pancar,
take off angle dan properties pancaran lainnya,
karena bagian yang benar-benar radiate untuk
melempar sinyal (RF) ke angkasa adalah bagian
dengan current maxima yang berada pada bagian
tengah, dekat dengan feedpoint-nya, sehingga
pada versi Inverted Vee maupun U bagian ini akan
tetap berada pada posisi tertinggi.
WEATHER PROOFING: Akhirnya, yang perlu diperhatikan
pada perakitan dan instalasi ke dua versi
adalah kenyataan bahwa di feedpoint anda harus
“mengupas” salut plastik/vynil dari coax, pertama
karena outer braidnya memang harus dipotong dan
diberi jarak sekitar 3-7.5 cm satu sama lain, kedua
karena penyambungan ke inner dan outer
conductors transmission line juga harus dilakukan
di situ.
Akibatnya “daerah” feedpoint ini jadi terdadah
(exposed) ke udara, sehingga besar kemungkinan
air (hujan atau embun) akan meresap masuk ke
dalam seksi-coax maupun transmission line-nya.
Tempat-tempat lain yang rawan terdadah juga
adalah titik sambungan dengan open wire atau
single wire (pada kedua versi), serta titik sambung
antar-coax pada seksi-coax di sayap kiri (pada versi
AI1H). PASTIKAN bahwa titik-titik rawan resapan
air ini bisa tertutup RAPAT dengan mengseal-nya
paké lem berkwalitas yang dikenal tahan cuaca
(weather proof), tahan terpaan sinar ultra violet di
udara (UV-resistant) macam lem epoxy (mis.:
Araldit, epoxy-steel (yang biasa dipakai untuk
‘nambal sementara kebocoran pada radiator
mobil, mis.: Dexton), atau power glue ASLI (mis.:
Alteco).
Nah, versi manapun yang anda niatkan mau
dirakit, SELAMAT BEREKSPERIMEN
Read More..

ANTENA YAGI

Antena Yagi adalah salah satu jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu Yagi. Antena ini bersifat direksional, yaitu menambah gain hanya pada salah satu arahnya. Sisi antena yang berada di belakang reflektor memiliki gain yang lebih kecil daripada di depan direktor.

 

 

Bagian-Bagian Antena Yagi

Antenna Yagi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
  • Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang (0,5 λ) dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima.
  • Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven. panjang biasanya adalah 0,55 λ (panjang gelombang).
  • Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek daripada driven. Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Semakin banyak jumlah director, maka semakin sempit arahnya.
  • Boom adalah bagian ditempatkanya driven, reflektor, dan direktor. Boom berbentuk sebatang logam atau kayu yang panjangnya sepanjang antena itu.
Antena Yagi, juga memiliki spasi (jarak) antara elemen. Jaraknya umumnya sama, yaitu 0.1 λ dari frekuensi.


 http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_Yagi
Read More..

ANTENA DIPOL

 Antena dipol adalah antena radio yang dapat dibuat dari kabel sederhana, dengan pengisi berada di tengah elemen driven. Antena ini terdiri dari dua buah logam konduktor atau kabel, berorientasi sejajar dan kolinier dengan lainya (segaris dengan yang lainya), dengan sela kecil di tengahnya. Tegangan frekuensi radio diterapkan pada tengah-tengah di antara dua konduktor. Antena ini adalah antena paling sederhana dan praktis dari sudut pandang secara teoritis. Antena ini digunakan sebagai antena, terutama antena "telinga kelinci", antena televisi tradisional, dan sebagai elemen driven pada berbagai jenis antena, seperti pada antena Yagi. Antena dipol ditemukan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Heinrich Hertz sekitar tahun 1886 dialah orang yang merintis eksperimen dengan gelombang radio.

Karakter

Antena ini memiliki panjang yang lebih pendek dari panjang gelombangnya. Antena ini memiliki daya tahan radiasi yang rendah dan reaktansi yang tinggi, membuat antena ini tidak efisien, tetapi antena ini sering digunakan untuk panjang gelombang yang amat panjang. Dipol yang panjangnya setengah dari panjang gelombang sinyal, juga sering disebut dipol setengah gelombang, dan lebih efisien. Dalam teknik radio, istilah dipol biasanya bermakna sebuah setengah gelombang dipol.

Penggunaan Antena

Antena Televisi

Antena dipol sudah umum digunakan untuk menangkap sinyal UHF pada televisi. Tetapi, antena ini dipasang berada di dalam ruangan.
 http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_Dipol


Read More..

ANTENA DAN FUNGSINYA

Definisi antena adalah "transformator / struktur transmisi antara gelombang terbimbing (saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya. Sekarang antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio, TV, radar, dan semua alat komunikasi lainnya yang menggunakan sinyal". Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran dan frekuensi dan gain. Panjang antenna secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkannya. Antenna setengah gelombang adalah sangat poluler karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara efektif.

Fungsi

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.


Karakter antena

+Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu.


Pola radiasi

Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.

Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.


Polarisasi

Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.


Penggunaan antena pada radio

Antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio. Fungsinya adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya. Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sehinnya sinyal radio yang dipancarkan oleh stasiun radio dapat ditangkap oleh radio.


Penggunaan antena pada televisi

Berdasarkan peraturan internasional yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan frekuensi (Radio Regulation) untuk penyiaran televisi pada pita frekuensi VHF dan UHF. Sejarah pertelevisian di Indonesia diawali pada tahun 1962 oleh TVRI di Jakarta dengan menggunakan pemancar televisi VHF. Pembangunan pemancar TVRI berjalan dengan cepat terutama setelah diluncurkannya satelite palapa pada tahun 1975. Pada tahun 1987, yaitu lahirnya stasiun penyiaran televisi swasta pertama di Indonesia, stasiun pemancar TVRI telah mencapai jumlah kurang lebih 200 stasiun pemancar yang keseluruhannya menggunakan frekuensi VHF, dan pemancar TV swasta pertama tersebut diberikan alokasi frekuensi pada pita UHF. Kebijaksanaan penggunaan pita frekuensi VHF untuk TVRI dan UHF untuk swasta. Sehingga untuk menagkap siaran TV digunakan antena VHF dan UHF.

Penggunaan antena pada radar

Radar atau Radio Detection and Ranging adalah suatu alat yang sistemnya memancarkan gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio dan gelombang mikro. Pantulan dari gelombang yang dipancarkan tadi digunakan untuk mendeteksi obyek. Radar menggunakan spektrum gelombang elektromagnetik pada rentang frekuensi 300 MHz hingga 30 GHz atau panjang gelombang 1 cm hingga 1 meter. Komponen sistem radar :
  1. Transmiter untuk membangkitkan sinyal radio dari osilator.
  2. Waveguide adalah penghubung antara Transmiter dan Antena.
  3. Receiver adalah penerima pantulan sinyal radio
  4. Signal processor adalah peralatan yang mengubah sinyal analog ke sinyal digital.
  5. Radar Controller adalah penghubung yang akan mengantarkan informasi ke user

Berdasarkan fungsi

Berdasarkan fungsinya antena dibedakan menjadi antena pemancar, antena penerima, dan antena pemancar sekaligus penerima. Di Indonesia antena pemancar banyak dimanfaatkan pada staisun-satsiun radio dan televisi. Selanjutnaya antena penerima, antena penerima ini bisanya digunakan pada alat-alat seperti radio, tv, dan alat komunikasi lainnya.


Berdasarkan gainnya

Berdasarkan besarnya Gainnya antena dibedakan menjadi antena VHF dan UHF yang biasanya digunakan pa TV. Kiranya semua orang tahu bahwa besarnya daya pancar, akan memengaruhi besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat tertentu pada jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin tinggi daya pancar semakin besar level kuat medan penerimaan siaran televisi. Namun demikina besarnya penerimaan siaran televisi tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya daya pancar. Untuk memperbesar daya pancar pada stasiun Tv dan daya terima pada Tv maka perlu digunakan antena.
Besarnya Gain antena dipengaruhi oleh jumlah dan susunan antena serta frekuensi yang digunakan. Antena pemancarUHF tidak mungkin digunakan untuk pemancar TV VHF dan sebaliknya, karena akan menimbulkan VSWR yang tinggi. Sedangkan antena penerima VHF dapat saja untuk menerima signal UHF dan sebaliknya, namun Gain antenanya akan sangat mengecil dari yang seharusnya. Kualitas hasil pencaran dari pemancar VHF dibandingkan dengan kualitas hasil pancaran dari pemancar UHF adalah sama asalkan keduanya memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan.


Berdasarkan polarisasinya

Berdasarkan polarisasinya antena dibedakan menjadi 2 yaitu antena dipol dan monopol. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal, sedangkan antena monopol polarisasinya hanya pada satu arah. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Antena Directional dan antena Omnidirectional Antenna Directional adalah antenna yang pola radiasi pancarannya terarah sehingga efektifitas pancaran radio hanya ke satu arah saja,sedangkan antenna Omnidirectional dapat memancarkan gelombang ke segala arah.Yang termasuk Antenna Directional adalah antena model Yagi seperti kebanyakan yang dipakai sebagai antena penerima siaran TV.Contoh antena omnidirectional adalah antena model groundplane.


Berdasarkan bentuknya

Antena berdasarkan bentuknya antara lain: mikrostrip, parabola, vee, horn, helix, dan loop. Walaupun amat sering dijumpai teleskop radio yang menggunakan antena berbentuk parabola, ada beberapa jenis antena lainnya yang juga sering digunakan pada sebuah teleskop radio atau interferometer. Misalnya, Mauritius Radio Telescope(MRT) yang menggunakan 1084 buah antena berbentuk helix . Contoh lainnya adalah teleskop radio yang menggunakan antena berbentuk horn, yang digunakan oleh Arno Penzias dan Robert Woodrow Wilson ketika menemukan Cosmic Microwave Background(CMB). Contoh antena berdasarkan bentuknya adalah antena parabola, Antena parabola merupakan antena yang berbentuk parabola, pancaran sinyal akan dikonsentrasikan pada titik tengah antenna. Antenna parabola biasanya didesain untuk Frekuensi Ultra Tinggi UHF, penerima siaran TV Satelit, dan transmisi gelombang mikro.

 http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_%28radio%29


Read More..

PEMANCAR


Seputar Pemancar

Sebuah pemancar adalah perangkat elektronik yang, biasanya dengan bantuan sebuah antena, menyebarkan sebuah elektromagnetik sinyal seperti radio, televisi, atau telekomunikasi.
Jenis Pemancar




Secara umum dalam komunikasi dan pengolahan informasi, pemancar adalah setiap obyek (sumber) yang mengirimkan informasi ke pengamat (receiver). Ketika digunakan dalam arti yang lebih umum, pita suara juga dapat dianggap sebagai contoh sebuah pemancar.
Dalam elektronik radio dan penyiaran, sebuah pemancar biasanya memiliki catu daya, sebuah osilator, sebuahmodulator, dan amplifier untuk frekuensi audio (AF) dan frekuensi radio (RF). modulator adalah perangkat yang piggybacks (atau memodulasi) informasi ke sinyal carrier frekuensi, yang kemudian disiarkan. Kadang-kadang perangkat (misalnya, ponsel) berisi pemancar dan penerima radio, dengan unit gabungan disebut sebagai transceiver. Dalam radio amatir, pemancar bisa menjadi bagian terpisah dari peralatan elektronik atau subset dari transceiver, dan sering disebut dengan menggunakan bentuk singkatan; "XMTR" (Kode Morse). Di sebagian besar dunia, penggunaan pemancar secara ketat dikontrol oleh hukum karena potensi gangguan berbahaya (misalnya untuk komunikasi darurat) cukup besar. Dalam elektronik, sebuah perangkat umum adalah pemancar FM Pribadi, kekuatan pemancar yang sangat rendah umumnya dirancang untuk mengambil sumber audio yang sederhana seperti iPod, CD player, dll dan mengirimkannya beberapa meter ke standar FM radio penerima. Kebanyakan pemancar FM pribadi di Amerika Serikat diatur pada Bagian 15 dari Peraturan  Komisi Komunikasi Federal (FCC).
Dalam industri kontrol proses, "pemancar" adalah perangkat yang mengkonversi pengukuran dari sensor menjadi sinyal, kondisi itu, yang akan diterima, biasanya dikirim melalui kabel, dengan beberapa layar atau alat kontrol berlokasi jarak jauhnya. Biasanya dalam proses aplikasi kontrol "pemancar " akan mengeluarkan output analog 4-20 mA arus loop atau protokol digital untuk mewakili suatu variabel diukur dalam suatu rentang. Misalnya, tekanan pemancar akan menggunakan 4 mA sebagai representasi untuk tekanan 50 psig dan 20 mA sebagai tekanan 1000 psig dan setiap nilai secara proporsional berkisar antara 50 dan 1000 psig. (A mA sinyal 0-4 menunjukkan kesalahan dalam sistem pemancar). Teknologi lama menggunakan tekanan pneumatik biasanya berkisar antara 3-15 psig (20-100 kPa) untuk mewakili sebuah variabel proses.
Sejarah
Pada hari-hari awal teknik radio, radio frekuensi energi yang dihasilkan dengan menggunakan busur dikenal sebagai Alexanderson alternator atau alternator mekanik (dari contoh langka yang bertahan di Pemancar SAQ di Grimeton, Swedia). Pada 1920-an, pemancar elektronik berdasarkan tabung vakum, sudah mulai digunakan.
Kontrol Frekuensi
Desain pemancar Radio adalah topik yang kompleks yang dapat dibagi menjadi serangkaian topik yang lebih kecil. Sebuah sistem komunikasi radio memerlukan dua tuning sirkuit masing-masing pada pemancar dan penerima, keempat pemancar tersebut menayangkan frekuensi yang sama. Pemancar ini adalah pe rangkat elektronik yang, biasanya dengan bantuan sebuah antena, menyebarkan sebuah sinyal elektromagnetik seperti radio, televisi, atau telekomunikasi.



Pada awal abad ke-20, ada empat metode utama dalam mengatur sirkuit transmisi:
  1. Sistem transmisi terdiri dari dua sirkuit disetel sedemikian rupa sehingga yang mengandung perbadaan tegangan adalah osilator yang
    bekerja terus-menerus, yang lain, yang berisi struktur udara, adalah sebuah radiatoryang tidak perlu di-maintain dalam osilasi dengan menjadi digabungkan dengan yang pertama (
    Nikola Tesla dan Guglielmo Marconi) .
  2. Sistem berosilasi, termasuk struktur udara dengan kumpulan kumparan induksi dan kondensor, dirancang untuk menjadi sebuah osilator bekerja terus-menerus dan radiator yang aktif (Oliver Joseph Lodge).
  3. Sistem transmisi terdiri dari dua sirkuit elektrik digabungkan, salah satunya, yang berisi perbedaan tekanan udara, adalah sirkuat yang kuat tetapi osilator tidak bekerja terus-menerus, disediakan perangkat untuk memadamkan api yang cepat jika telah disampaikan energi yang cukup untuk rangkaian lain yang mengandung struktur udara, kedua sirkuit ini kemudian menyebar secara independen gelombang teredam sedikit pada periode sendiri (Oliver Joseph Lodge dan Wilhelm Wien).
  4. Sistem transmisi, baik melalui sebuah berosilasi busur (Valdemar Poulsen) atau frekuensi alternator tinggi (Rudolf Goldschmidt), sirkuit terus-menerus memancarkan gelombang yang tidak teredam, terputus hanya dengan dipecah menjadi kelompok gelombang pendek dan panjang oleh operator kuncinya.
Power Output
Dalam penyiaran dan telekomunikasi, bagian yang berisi osilator, modulator, dan kadang-kadang berisi audio prosesorn: baseline; display: inline; background-color: transparent; padding: 0px; margin: 0px; border: 0px initial initial;">, disebut sebagai "exciter". Kebanyakan pemancar menggunakan heterodyne prinsip, sehingga mereka juga memiliki frekuensi konversi unit. Sebuah amplifier bertenaga tinggi yang dimana tempat exciternya masuk ke sering disebut "pemancar" oleh teknisi siaran, hal ini sering kali membingungkan. Hasil output akhir disebut sebagai daya keluaran pemancar (TPO), meskipun hal ini tidak dipakai sebagai nilai oleh kebanyakan stasiun .
Daya terpancar Efektif (ERP) digunakan saat menghitung jangkauan stasiun. Hal ini TPO tersebut, dikurangi redaman atau pancaran yang hilang dari antena, dikalikan dengan kenaikan (pembesaran) yang dipancarkan antena ke cakrawala. Penguatan antena ini penting, karena mencapai kekuatan sinyal yang diinginkan tanpa itu akan menghasilkan tagihan listrik yang sangat besar untuk pemancar. Untuk stasiun pemancar besar, yang berada di jangkauan VHF dan UHF, kekuatan pemancar tidak lebih dari 20% dari ERP.
Untuk VLF, LF, MF dan HF ERP biasanya tidak ditentukan secara terpisah. Dalam kebanyakan kasus kekuatan transmisi yang ditemukan di daftar pemancar adalah nilai bagi output pemancar. Ini hanya benar untuk antena omni-directional dengan panjang seperempat panjang gelombang atau lebih singkat. Untuk jenis udara lain ada keuntungan faktor, yang dapat mencapai nilai sampai 50 untuk arah gelombang pendek balok dalam arah intensitas berkas maksimum.
Sejak beberapa penulis memperhitungkan faktor keuntungan antena pemancar untuk frekuensi di bawah 30 MHz dan yang lain tidak, sering ada perbedaan dari nilai-nilai power yang dikirimkan.


Diambil dari berbagai sumber.
Read More..

Anda mau bertanya tentang ORARI,Elektronik ? Silahkan isi Komentar